Munculnya generasi emas bangsa yang mengelola Kehidupan bangsa indonesia
Pada hari ini saya akan berbagi artikel
tentang munculnya generasi emas bangsa sebagai salah satu manfaat bonus demografi jika siap menghadapinya,selamat menyimak dan
belajar
Berikut ulasan nya :
Generasi Emas Bangsa Siap Kelola Negara
Abstrak
Pada periode sekarang ini,negara-negara berkembang seperti Indonesia dituntut untuk lebih kreatif supaya dapat berbicara banyak pada dunia internasional.Faktor pendukungnya adalah pemuda harapan bangsa yang beriman dan dibekali dengan ilmu pengetahuan yang dapat menjadi generasi emas yang siap melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa dan bertanggung jawab serta rela mengabdi,berkorban,dan sukarela kepada bangsa.Generasi emas bangsa indonesia harus dipersiapkan dan dididik mulai dari sekarang agar kedepannya bisa siap dalam memikul tanggung jawab dan kedaulatan Bangsa Indonesia.
Pengertian generasi emas
Merupakan generasi dari suatu kumpulan atau golongan masyarakat yang berhasil meraih sukses dan kejayaan karena kerja keras dan tidak menyerah dalam berusaha.Generasi emas menjadi panutan bagi orang-orang lain karena dianggap dapat memberi motivasi dan dorongan agar bisa sukses seperti mereka.
Generasi emas Indonesia
Istilah generasi emas menjadi ramai
dibicarakan banyak tokoh dan pengamat pendidikan setelah Mendikbud,
M.Nuh, dalam pidato peringatakan Hardiknas 2012 lalu. Sejak tahun 2010
sampai 2035 Indonesia mendapatkan bonus demografi, yakni populasi usia
produktif paling besar sepanjang sejarah Indonesia berdiri. Diperkirakan
pada saat HUT Emas 2045 penduduk Indonesia akan mendekati setengah
milyar, dan sekitar 100 juta tergolong dalam usia produktif.
Saat ini, mereka masih atau sedang duduk
di PAUD, taman kanak-kanak, dan sekolah dasar, dan bahkan yang akan
lahir lima tahun mendatang. Lalu pertanyaannnya bagaimana kita dapat
menyiapkan generasi tersebut siap menghadapi persaingan global?
Menurut Tilaar (2013) ada empat strategi
yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan strategi proses
pembelajaran dalam mempersiapkan bonus demografi 2045. Pertama,
pengembangan nasionalisme Indonesia. Nasionalisme di sini dimaknai
sebagai pemertanahan identitas bangsa sebagai bangsa yang berkebudayaan.
Pendidikan adalah aspek kebudayaan yang menjadi motor penggerak maju
mundurnya suatu kebudayaan. Seperti apa yang dikemukakan oleh Akio
Morita salah satu peletak dasar perusahaan Sony, dia mengatakan
perubahan global dimulai dari kemampuan lokal. Kita dapat memiliki
ide-ide global yang mendunia namun setiap perubahan dimulai dari
lokalitas. Ini juga berarti mempersipakan bonus demografi harus dimulai
dengan perubahan pendidikan pada tingkat lokal. Dengan strategi ini
pendidikan harus mampu memecahkan masalah-masalah lokal seperti
kemiskinan, dan bagaimana cara memanfaatkan potensi-potensi lokal untuk
kemajuan masyarakatnya. Sehingga globalisasi dimulai dari glokalisasi, think globally, act locally.Skills abad ke-21. Masyarakat masa depan ditandai dengan masyarakat yang berilmu pengetahuan (Knowledge-based society). Kedua, Skills abad ke-21. Masyarakat masa depan ditandai dengan masyarakat yang berilmu pengetahuan (Knowledge- based society).
Salah satu ketrampilan yang dibutuhkan
adalah penguasaan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai segi
kehidupan man usia. Dewasa ini sebagian tenaga kerja Indonesia hanya
memiliki ketrampilan sederhana yang pasti tidak akan laku di masa depan.
Selain itu lingua franca dunia masa depan, yaitu bahasa Inggris perlu
dikuasai tanpa mengurangi pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional.
Ketiga, IT dan kolaborasi. Pemerintah
perlu mendorong agar proses belajar di lembaga pendidikan formal dan
informal menggunakan perangkat IT dan dilakukan secara berkelompok agar
peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar secara madiri dan
dapat mengkonstruksikan pemahamannnya sesuai dengan konteks sosial yang
berkembang. Patut disayangkan saat ini masih banyak guru yang “gagap
teknologi” (gaptek) teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu,
pemerintah seyogyanya membangun investasi dalam bidang TIK di seluruh
Indonesia dengan menyediakan tenaga listrik dan jaringan sampai ke
pelosok-pelosok desa.
Dan kempat adalah kreativitas.
Kreativitas merupakan dasar lahirnya sikap entrepreneur yang sangat
dibutuhkan oleh negara maju. Berkaca dari Negara Finlandia yang memiliki
sistem pendidikan terbaik di dunia menekankan pada personalize learning and creative teaching as important component of schooling.
Dalam buku Creative People Must Be
Stopped, David A. Owens (2012) mengatakan upaya-upaya kreativitas dalam
masyarakat tidak mudah dilakukan karena berbagai hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut muncul dari individu, masyarakat, organisasi,
industri, teknologi, dan kelompok. Lihat saja kasus mobil SMK, saat ini
nasibnya tidak jelas karena banyak pihak yang menghambatnya termasuk
aturan birokrasi. Begitu juga kebijakan UN, telah membius semua
masyarakat seolah manusia yang pintar dan sukses adalah yang mendapat
nilai UN yang tinggi, tidak perduli cara-cara yang dilakukan justru
merusak moral dan kreativitas sang anak sendiri.
Mari belajar dari sistem pendidikan
Finlandia yang membuat kebijakan-kebijakan transformasi pendidikan guru
dengan mengubah program pendidikan guru secara radikal, merubah
kurikulum berlawanan dengan kurikulum yang menekankan pada fakta dan
ujian yang hanya menambah beban siswa. Pada tingkat sekolah menengah
ditekankan pengembangan karya dan teknis, menekankan belajar secara
bebas. Siswa diberi kebebasan memilih program studinya, dan menerapkan
inovasi-inovasi dalam mengajar pada semua tingkat pendidikan.
Pemuda adalah pelanjut estafet dan penerus cita-cita fouding father negeri beribu pulau dengan kekayaan alamnya yang melimpah ruah. Oleh karena itu, semakin dapat dipahami bahwa peran serta kontribusi pemuda kaitannya dengan upaya melanjutkan pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik dan bermartabat.
Secara internal peran pemuda sebagai ujung tombak untuk menciptakan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (menumbuhkan rasa aman), memajukan kesejahteraan umum (peran sosial) dan mencerdaskan kehidupan bangsa (peran intelektual) dalam bingkai “Bhinneka Tunggal Ika”. Keberagaman yang melahirkan persamaan dan persatuan, bukan keberagaman yang justru semakin memperdalam perbedaan dan permusuhan.
Secara eksternal peran pemuda adalah menjadi katalisator untuk menciptakan perdamaian abadi dan ketertiban dunia bersama-sama dengan elemen bangsa lainnya. Peran eksternal ini sejatinya juga diharapkan menjadi peneguh dan penjelas eksistensi bangsa dan Negara Indonesia sebagai Negara Non Blok yang secara lantang mampu bersikap tegas terhadap segala bentuk penindasan dan penjajahan bangsa-bangsa lain atas bangsa-bangsa yang telah “merdeka” dan berdaulat penuh.
Pemuda adalah “iron stock” yang akan menjadi tulang punggung negeri ini.sehingga untuk mewujudkan peran strategis pemuda bagi negeri ini dibutuhkan bekal-bekal yang nantinya menjadi pendukung atau penyokong sekaligus untuk mengantisipasi kemungkinan adanya hambatan, tantangan, ancaman bahkan gangguan yang akan melemahkan kontribusi positif pemuda di dalam upaya keterlibatannya membangun bangsa.
Bekal yang harus disiapkan pemuda sebagai calon generasi emas bangsa
- Penguasaan bidang IPTEK
- Pengalaman berorganisasi
- Kekuatan jaringan
“Sesungguhnya, hanya orang berimanlah yang bersaudara (membangun jaringan) itu”, dan “Sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kalian saling mengenal (membangun koneksi). Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah Swt adalah orang-orang yang bertaqwa”.
- Rasa nasionalisme
- Karakter yang baik
Komentar
Posting Komentar